Kalian bisa panggil aku Zen, aku adalah seorang yang setia dengan para brother milik ku.
Menghajar balik orang-orang yang berani ngebully sahabat-sahabat ku di sekolah, berkumpul dan bernyanyi bersama di tempat karaoke untuk melampiaskan dan menyembuhkan rasa melankolis kita ketika bertemu dengan kesusahan, berdiri bersama di koridor depan kelas saat lupa mengerjakan PR, berjanji untuk menjadi jomblo sampai kita kerja nanti, dan lain sebagainya.
Oh, betapa setianya diri ku, itulah yang seharusnya seorang sahabat lakukan. Itulah kepercayaan ku sampai saat ini...
"Healer! Healer! Oi, dimana healernya?!"
Zen dengan mati-matian menerbangkan seluruh jari tangannya di atas permukaan keyword. Menggerakkan karakter gamenya untuk melawan musuh di depan.
"Anak ayam, dimana lu?! Zen panggil itu! Oi, Anak Ayam apa kau masih hidup?!"
Teriak Lord Abyss, sahabat ku yang lainnya melihat HP milik ku mendekati zero dengan sekuat tenaga mencoba memanggil 'Anak Ayam' yang merupakan satu-satunya healer yang ada di tim kita.
PING!
[Anak Ayam telah meninggalkan ruangan]
Zen, "...."
Lord Abyss, "...."
PING!
[Status HP dari Tim Dragon, Player Zen dan Player Lord Abyss : 0]
[Selamat kepada Tim White Tiger memenangkan ajang kompetisi 'Misteri Tower' dan mendapatkan hadiah tunai sebesar 15 juta rupiah!]
Membaca notifikasi itu, Lord Abyss menggertakkan giginya, "...Boss, uang untuk bayar kost kita tahun ini..."
Zen, "...Tunggu besok, dia masih di rumah omnya kan? Mari kita tanyakan alasan dia pergi offline tanpa bilang-bilang."
Lord Abyss, "...Ok."
Keesokan harinya, Anak Ayam baru kembali ke kost....
Anak Ayam, "Boss Boss, Abyss! Hahaha... Akhirnya surat dan pesan chat gua di balas sama Lala! Akhirnya kita berdua jadian!"
Zen dan Lord Abyss berbisik dalam hati, 'Oh karena sweetheart impiannya balas dia. What a good brother.'
Zen dengan senyum tipis dan dinginnya, "Oh gitu... Selamat, haha, Anak Ayam, apa lu masih ingat bahwa bayaran kost berakhir bulan depan?"
Anak Ayam, "Ah? Oh itu... Uuh Boss, gua baru mau bilang, gua mau pindah tempat ke apartemen tempat tinggal Lala, tempatnya luas dan gua nggak perlu bayar karena apartemennya punya ortu Lala. Ok, Boss, Abyss, gua mau beres-beres, sampai jumpa di kelas, Boss, abyss~"
Zen dan Lord Abyss terdiam melihat Anak Ayam pergi meninggalkan kamar kost tanpa merasakan apapun.
Setelah terdiam cukup lama, Zen tiba-tiba tertawa kecil.
Lord Abyss sambil mengepalkan dan merenggangkan kedua tangannya, "Boss, berikan perintah! Gua bakal seret Anak Ayam kembali biar kita bisa keroyok dia sesuka hati."
Zen mengangkat tangan kanannya dan melambaikannya, "Tidak perlu, dia akan datang dengan sendirinya."
Lord Abyss, "Huh?"
Zen menyalakan laptopnya lalu membuka folder file dengan nama 'Black History milik Anak Ayam' yang telah dia sembunyikan dengan hati-hati.
Membaca nama folder itu, Lord Abyss mengambil napas dingin. Diam-diam mengusap keringat dinginnya.
Dalam hati Lord Abyss menggelengkan kepalanya sambil berbisik, 'Boss sangat kejam!'
Diam-diam dia memberikan salam duka kepada Pig Teammate miliknya itu.
Di kemudian harinya...
Bang!
Terdengar suara pintu terbanting.
Zen dan Lord Abyss terkejut bangun dari tidurnya.
Lord Abyss berteriak, "Sialan! Siapa yang berani banting pintu pagi-pagi!"
"Wuwuwu...Boss, Abyss!"
Lord Abyss bingun, "Huh? Anak Ayam? Kenapa muka lu ancur?"
Terlihat kedua pipi dari Anak Ayam memerah tebal hingga membentuk telapak tangan.
Zen perlahan berjalan ke arah Anak Ayam, menepuk-nepuk pundaknya. Mencoba menenangkan Anak Ayam yang sedang menangis karena hatinya hancur.
Zen, "Gua bisa mengerti perasaan lu, katakan, mungkin gua dan Abyss bisa bantu."
Anak Ayam sambil berusaha menghapus air matanya yang terus-terusan keluar.
"Huwuwu... Boss, Abyss, itu karena ulah si bajingan big yellow yang suka ngajak bersaing sama gua! Dia tiba-tiba datang saat gua sama Lala lagi kencan di taman dan si preman sialan itu nebarin Black History milik gua di hadapan Lala, sebelum gua sempet ngejelasin ke Lala, dia langsung nampar gua dan bilang putus! Wuwuwu..."
Zen dengan wajah penuh kasihan mengehela nafas sedih, "Ok, nggak apa-apa, lu masih punya gua sama Abyss, jangan sedih, bukannya kita janji bakal jomblo sampai kita setidaknya punya kerjaan? Saat ini kita masih muda, jangan sia-siakan kebahagiaan waktu remaja lu. Untuk si big yellow, kita bisa pergi ketemu dia buat minta tanggung jawab! Tenang, gua dan Abyss ada di samping lu, nggak ada yang bisa ngebully brother kita."
Di samping mereka, Lord Abyss menganggukkan kepalanya menyutujui perkataan Zen dengan wajah seriusnya.
"Ugh... Wuwu... Boss, Abyss, lu pada bener-bener sahabat gua yang paling setia... Maafin gua, wuwuwu... Gua baru sadar sekarang!"
Ketiga sahabat sejati akhirnya berpelukan bersama.
Setelah berpelukan cukup lama.
Zen yang pertama membuka mulutnya, "Anak Ayam, kita masih punya hutang bayar kost."
Anak Ayam, "Ah?"
Lord Abyss menambahkan sambil menepuk-nepuk pundak Anak Ayam, "Nak, kita bergatung padamu."
Anak Ayam, "...."
***
Begitulah tutorial bagaimana caranya membalas Pig Teammate dan mengarahkannya ke jalan yang benar.
Have a good day~